الأربعاء، 16 يناير 2013

laporan difusi dan osmosis








DIFUSI DAN OSMOSIS
 (Laporan Praktikum Fisiologi Pohon)




Oleh
Ardiyansa Dwi Saputra
1014081054




JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012







I.       PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
B.  Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kal ini yaitu Untuk mengetahui proses difusi dan osmosis yang terjadi pada sel.
























II.    TINJAUAN PUSTAKA

Proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan sangat penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas mengenai proses ini perlu sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus diperhatikan lebih dahulu. Telah diketahui benar bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada hakikatnya tersusun atas partikel-partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum yang penting, yaitu :
1. Kemampuan untuk bergerak bebas
2. Kecenderungan bagi partikel yang sama untuk tarik-menarik.
Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung untuk memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik cenderung untuk mempersatukan partikel-partikel itu. Efek pengaruh-mempengaruhi antara kecenderungan yang bertentangan itu (misalnya, apakah kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari pada gaya tarik, atau sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan dapat dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan berada dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat itu akan berada dalam bentuk cair.
Ada dua faktor penting yang menentukan apakah suatu zat tertentu berkelakuan sebagai zat padat, zat cair, atau gas:
1. Mobilitas dasar suatu zat (misalnya partikel oksigen sangat mobil, sedangkan besi saling terikat kuat-kuat)
2. Suhu zat itu (mialnya penggunaan panas dapat mengubah zat cair menjadi gas dengan meningkatkan kemampuan gerakan bebas partikel zat itu).(A.R.Loveless:1991)
Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah). Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi (Volk dan Wheeler, 1988).
Pada hakekatnya, osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan di atas, pelarut universal adalah air. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.(Tim Dosen Pembina:2010)






























III.    METODE PENGAMATAN

A.  Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
Alat-alat : Pisau, tabung reaksi, pengaris, pena, stopwatch dan timbangan digital, bahan-bahan : Gula, air, aquades (air oksigen), kentang, dan tinta(hitam) .

B.  Metode Praktikum

Ø Untuk percobaan yang pertama:
1.    Gelas A dan B (Aqua gelas) diisi dengan air yang dicampuri gula dengan  takaran Gelas A yaitu 15% dan B yaitu 5%. Dan gelas C diisi dengan air Aquades (air oksigen)
2.    Lalu membuat kubus tiga dengan ukuran 1x1cm dengan mengunakan kentang dan timbang ketiga kubus tersebut
3.    Kemudian masukan ketiga kubus tersebut ke dalam masing-masing gelas dan diamkan selama 20 menit
4.    Setelah 20 menit angkat kembali kubusnya, timbang berat ketiga kubus tersebut dan perhatikan perubahan dari ketiga kubus tersebut.

Ø Untuk percobaan yang kedua :
1.      Menyiapkan tabung reaksi yang diisi dengan air 250ml, kemudian meneteskan 5 kali tetesan tinta yang berwarna hitam
2.      Lalu mengamati percampuran tinta dengan air dan dihidupkan stopwatch untuk mengetahui waktunya
3.      Setelah tinta dan air menyatu atau tidak ada pergerakan dari percampuran tersebut baru matikan stopwatch dan catat waktunya.
4.      Melakukan ulangan percampuran tinta dengan air selama 3 kali ulangan  
                                                     



















IV.  HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu :
Pada Percobaan 1

No

Jenis Larutan
Berat Kubus Umbi Kentang

Keterangan
Sebelum
Sesudah
A

B


C
Larutan gula 15%

Larutan gula 5%


Aquades
1,50gr

1,54gr


1,45gr
1,57gr

1,64gr


1,54gr
Warna umbi tetap kuning segar
Warna umbi berubah menjadi sedikit memucat
Warna umbi menjadi kuning memucat

  Pada Percobaan 2
No
Percobaan
Waktu
1
2
3
250ml (5 trtes pertama)
250ml (5 tetes kedua)
250ml (5 tetes ketiga)
8’14’41”
5’26’92”
7’06’01”



B.  Pembahasaan

Pada praktikum kali ini mengenai tentang difusi dan osmosis, dengan medianya difusi (Percobaan 1) menggunakan  tinta yang dimasukan kedalam tabung reaksi yang diisi air sebanyak 250ml dengan melakukan 3kali pengulangan, denga waktu yang didapat pada saat 5 tetesan tinta pertama
dengan waktu 8’14’41” , 5 tetes ke dua wktunya adalah 5’26’42” , pada 5 tetes ke 3 waktunya 7’06’01”.
Sedangkan osmosis menggunakan media kentang yang dibuat berbentuk kubus yang direndam dengan larutan gula dengan takaran 15%, 5%, dan larutan aquades (air oksigen) . Dan akhirnya mendapatkan hasil percobaan menggunakan larutan gula 15% yaitu berat kubus umbi kentang yang sebelum direndam sebesar 1,50gr  setelah kubus tersebut dikeluarkan dari gelas nilai meningkat menjadi 1,57gr tetapi warnanya tetap kuning segar dan teksturnya menjadi lebih kembung akibat penyerapan umbi kentang terhadap air dan mengakibatkan larutan menjadi berkurang, pada larutan gula 5% berat sebelum direndam 1.54gr setelah dikeluarkan dari rendaman beratnya menjadi1,64gr dan warnanya  menjadi sedikit memucat, tekstur bentuknya menjadi lebih berisi, Sedangkan dengan menggunakan larutan aquades berat sebelum perendaman  1,45gr dan setelah perendaman beratnya menjadi 1,54gr  dengan warnanya berubah menjadi kuning memucat dan tekstur bentuk menjadi lebih besar.
Gula bersifat impermeable yang menyebabkan  hanya  air yang berpindah. Itulah sebabnya kenapa air pada selang naik.

Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah). Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi (Volk dan Wheeler, 1988).
Pada hakekatnya, osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan di atas, pelarut universal adalah air. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.(Tim Dosen Pembina:2010)


























V.    KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu :
1.      Difusi adalah proses pergerakan acak parkitel-partikel gas, cairan dari konsetrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Difusi dengan menggunakan tinta yang dimasukan kedalam tabung reaksi dan berisi air, supaya bercampur antara tinta dengan air .
2.      Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable,  dengan menggunakan media perendaman kentang yang dibentuk kubus direndam dengan air gula dan air oksigen supaya dapat melihat penyerapan kentang.















DAFTAR PUSTAKA

Anonim.  20xx.  http://nandofiles.blogspot.com/p/proses-osmosis-pada-kentang. html .  Diakses tanggal 29/09/2012 pukul 17.00 WIB.
Campbell. 2002. Biologi Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1988.  Mikrobiologi dasar.  Erlangga: Jakarta.




















LAMPIRAN









Gambar 1. Kubus kentang
Gambar 2. Larutan gula 15 %, larutan gula 5%, dan aquades


Gambar 3. Air setelah ditetesi tinta

Gambar 4. Air saat ditetesi tinta

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق