DIFUSI DAN OSMOSIS
(Laporan Praktikum Fisiologi Pohon)
Oleh
Ardiyansa
Dwi Saputra
1014081054
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh
yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan
menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam
udara.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi
dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat
terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
B. Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum kal ini yaitu Untuk mengetahui proses difusi dan osmosis
yang terjadi pada sel.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan sangat penting pada fisiologi tumbuhan, sehingga pengertian yang jelas mengenai proses ini perlu sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus diperhatikan lebih dahulu. Telah diketahui benar bahwa semua zat, baik unsur maupun senyawa, pada hakikatnya tersusun atas partikel-partikel kecil. Partikel-partikel ini memiliki dua sifat umum yang penting, yaitu :
1. Kemampuan untuk bergerak bebas
2. Kecenderungan bagi partikel yang sama untuk tarik-menarik.
Kedua sifat ini sangat bertentangan. Kemampuan untuk bergerak bebas cenderung untuk memisahkan partikel penyusun suatu zat, sedangkan gaya tarik-menarik cenderung untuk mempersatukan partikel-partikel itu. Efek pengaruh-mempengaruhi antara kecenderungan yang bertentangan itu (misalnya, apakah kecenderungan bagi gerakan bebas lebih besar dari pada gaya tarik, atau sebaliknya) menentukan keadaan fisik suatu zat. Sebagai perkiraan dapat dikatakan bahwa jika kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan berada dalam bentuk gas; jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul, zat itu akan berada dalam bentuk padat, sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat itu akan berada dalam bentuk cair.
Ada dua faktor penting yang menentukan apakah suatu zat tertentu berkelakuan sebagai zat padat, zat cair, atau gas:
1. Mobilitas dasar suatu zat (misalnya partikel oksigen sangat mobil, sedangkan besi saling terikat kuat-kuat)
2. Suhu zat itu (mialnya penggunaan panas dapat mengubah zat cair menjadi gas dengan meningkatkan kemampuan gerakan bebas partikel zat itu).(A.R.Loveless:1991)
Apabila
kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan
menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam
gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain
terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan
tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah). Laju difusi
antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi
lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih
lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat
pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara
melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi
proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat.
Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara
luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun
(karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk
melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan
contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih
cepat disbanding dengan proses difusi (Volk dan Wheeler, 1988).
Pada hakekatnya, osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia
mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput
yang permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan di atas, pelarut universal
adalah air. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air
melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.(Tim Dosen
Pembina:2010)
III.
METODE
PENGAMATAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini yaitu :
Alat-alat
: Pisau, tabung reaksi, pengaris, pena, stopwatch dan timbangan digital,
bahan-bahan : Gula, air, aquades (air oksigen), kentang, dan tinta(hitam) .
B. Metode Praktikum
Ø Untuk
percobaan yang pertama:
1. Gelas
A dan B (Aqua gelas) diisi dengan air yang dicampuri gula dengan takaran Gelas A yaitu 15% dan B yaitu 5%. Dan
gelas C diisi dengan air Aquades (air oksigen)
2. Lalu
membuat kubus tiga dengan ukuran 1x1cm dengan mengunakan kentang dan timbang
ketiga kubus tersebut
3. Kemudian
masukan ketiga kubus tersebut ke dalam masing-masing gelas dan diamkan selama
20 menit
4. Setelah
20 menit angkat kembali kubusnya, timbang berat ketiga kubus tersebut dan
perhatikan perubahan dari ketiga kubus tersebut.
Ø Untuk
percobaan yang kedua :
1. Menyiapkan
tabung reaksi yang diisi dengan air 250ml, kemudian meneteskan 5 kali tetesan
tinta yang berwarna hitam
2. Lalu
mengamati percampuran tinta dengan air dan dihidupkan stopwatch untuk
mengetahui waktunya
3. Setelah
tinta dan air menyatu atau tidak ada pergerakan dari percampuran tersebut baru
matikan stopwatch dan catat waktunya.
4. Melakukan
ulangan percampuran tinta dengan air selama 3 kali ulangan
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh
dari praktikum kali ini yaitu :
Pada Percobaan 1
No
|
Jenis Larutan
|
Berat
Kubus Umbi Kentang
|
Keterangan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|||
A
B
C
|
Larutan gula 15%
Larutan gula 5%
Aquades
|
1,50gr
1,54gr
1,45gr
|
1,57gr
1,64gr
1,54gr
|
Warna umbi tetap
kuning segar
Warna umbi berubah menjadi
sedikit memucat
Warna umbi menjadi
kuning memucat
|
Pada Percobaan
2
No
|
Percobaan
|
Waktu
|
1
2
3
|
250ml (5 trtes
pertama)
250ml (5 tetes kedua)
250ml (5 tetes
ketiga)
|
8’14’41”
5’26’92”
7’06’01”
|
B. Pembahasaan
Pada praktikum kali ini mengenai tentang
difusi dan osmosis, dengan medianya difusi (Percobaan 1) menggunakan tinta yang dimasukan kedalam tabung reaksi
yang diisi air sebanyak 250ml dengan melakukan 3kali pengulangan, denga waktu
yang didapat pada saat 5 tetesan tinta pertama
dengan waktu 8’14’41” , 5 tetes ke dua
wktunya adalah 5’26’42” , pada 5 tetes ke 3 waktunya 7’06’01”.
Sedangkan osmosis menggunakan media
kentang yang dibuat berbentuk kubus yang direndam dengan larutan gula dengan
takaran 15%, 5%, dan larutan aquades (air oksigen) . Dan akhirnya mendapatkan
hasil percobaan menggunakan larutan gula 15% yaitu berat kubus umbi kentang
yang sebelum direndam sebesar 1,50gr
setelah kubus tersebut dikeluarkan dari gelas nilai meningkat menjadi
1,57gr tetapi warnanya tetap kuning segar dan teksturnya menjadi lebih kembung
akibat penyerapan umbi kentang terhadap air dan mengakibatkan larutan menjadi
berkurang, pada larutan gula 5% berat sebelum direndam 1.54gr setelah
dikeluarkan dari rendaman beratnya menjadi1,64gr dan warnanya menjadi sedikit memucat, tekstur bentuknya
menjadi lebih berisi, Sedangkan dengan menggunakan larutan aquades berat
sebelum perendaman 1,45gr dan setelah
perendaman beratnya menjadi 1,54gr dengan
warnanya berubah menjadi kuning memucat dan tekstur bentuk menjadi lebih besar.
Gula bersifat impermeable yang menyebabkan hanya
air yang berpindah. Itulah sebabnya kenapa air pada selang naik.
Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka
warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi)
ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan.
Sebenarnya, selain terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju
ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air
rendah). Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan)
medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat
padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran
besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil.
Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada
siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga
konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi
O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam
jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara
luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga
merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan
molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi (Volk dan Wheeler, 1988).
Pada
hakekatnya, osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan
bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang
permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan di atas, pelarut universal
adalah air. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air
melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.(Tim Dosen
Pembina:2010)
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum kali ini yaitu :
1. Difusi
adalah proses pergerakan acak parkitel-partikel gas, cairan dari konsetrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Difusi dengan menggunakan tinta yang
dimasukan kedalam tabung reaksi dan berisi air, supaya bercampur antara tinta
dengan air .
2. Osmosis
adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah melalui membran semipermeable, dengan menggunakan media perendaman kentang
yang dibentuk kubus direndam dengan air gula dan air oksigen supaya dapat
melihat penyerapan kentang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 20xx. http://nandofiles.blogspot.com/p/proses-osmosis-pada-kentang.
html . Diakses tanggal 29/09/2012 pukul
17.00 WIB.
Anonim B. 2009.
Difusi. http://id.wikipedia.org/wiki/DifusidanOsmosis. Diakses tanggal 29/09/2012 pukul 18.00
WIB.
Campbell. 2002. Biologi
Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1988. Mikrobiologi dasar. Erlangga: Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar 1. Kubus kentang
Gambar 2. Larutan gula 15 %, larutan
gula 5%, dan aquades
Gambar 3. Air setelah
ditetesi tinta
Gambar 4. Air saat ditetesi tinta
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق